LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TANAMAN
ACARA III : FISIOLOGI TANAMAN SAYURAN DAUN (SAWI) TERHADAP
PEMUPUKAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. ISMED INONU, M.Si & NYAYU SITI
KHODIJAH, S.P., M.Si
DOSEN PRAKTIKUM : INDRA FERIYANTO, S.P
DISUSUN OLEH
NAMA : Ridwan Diaguna
NIM :
2011011005
JURUSAN :AGROTEKNOLOGI
KELAS : B
JURUSUAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN,
PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA
BELITUNG
TAHUN AKADEMIK
2011/2012
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kemajuan
ilmiah dalam bidang pemupukan tanaman telah menimbulkan revolusi dalam bidang
produksi tanaman budidaya. Lebih kurang 50% dari tingginya hasil panen jagung
dan biji – bijian lainnya, belum termasuk perbaikan kualitas dan nilai
nutrisinya, dapat dikatakan sebagai sumbangan dari pupuk komersial. Hasil panen
tanaman budidaya yang rendah dibanyak negara seringkali disebabkan terutama
oleh kekurangan nutricea tanaman. Hal ini juga terjadi pada produksi tanaman
sawi yang ada di Indonesia. (Gardner, 2008).
Tanaman
tingkat tinggi sepertisawi, merupakan organisme yang unik karena dapat
mensisntesis seluruh substansi yang dibutuhkannya, termasuk asam amino, hormon
dan vitamin, jika diberikan padanya 13 unsur mineral penting bersama dengan
karbondioksida dan air. tumbuhan hijau itu autotrofik, yaitu dapat mensisntesis
semua penyusun pertumbuhan tubuh yang penting dari unsur – unsur dasar.
Tumbuhan hijau itu juga fotolitotrofik, yang berarti bahwa komponen pertumbuhan
yang penting disintesis dengan adanya cahaya dari unsur – unsur anorganik atau
unsur – unsur lithic (tanah) (Gardner, 2008).
1.2.
Tujuan
Mempelajari pola pertumbuhan serta
perkembangan tanaman sawi sebagai salah satu jenis tanaman sayuran daun
terhadap pemberian pupuk.
II.
DASAR TEORI
Pupuk adalah bahan yang memberikan zat hara pada tanaman. pupuk
biasanya diberikan pada trnah, tetapi dapat pula diberikan lewar daun atau
batang sebagi larutan. Karbondioksida yang diberikan keudara dalam rumbah kaca
dapat pula dipandang sebagai pupuk. Pupuk yang memberikan N, P dan K disebut
pupuk lengkap. Pupuk dapat digolongkan pada bahan organik alam dan bahan kimia
(anorganik). Pupuk dapat berwujud padat, cair atau gas. Kebanyakan berwujud
pada dan diberikan pada tanah. Pupuk dapat dilarutkan dalam air irigasi, atau
diberikan pada dedaunan. Nitrogen dapat diberikan kedalam tanah dalam bentuk
gas ammonia (NH3), karena lebih berat dari udara dan larut secara
cepat dalam air (Harjadi, 1979).
Didalam pupuk ini terdapat
unsur hara yang sangat diperlukan bagi tanaman. Unsur hari sendiri terbagi
menjadi dua, yaitu unsur hara esensial dan nonesensial. Yang paling banyak
dipakai oleh tanaman adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah
unsur hara penting yang sangat diperlukan oleh tanaman dan bila tidak
mendapatkan unsur hara tersebut tanaman tidak bisa melengkapi daur hidupnya dan
merupakan unsur penyusun suatu molekul pada bagian tumbuhan. Unsur hara
esensial tersebut terdiri dari Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen
(N), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Khlor (Cl), Besi
(Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Seng (Zn), Tembaga (Cu) dan Molibdenum (Mo).
Unsur hara tersebut memiliki fungsi tersendiri dan bila mengalami kekurangan
(kekahatan) maka akan menimbulkan gejala yang berbeda – beda pada setiap unsur
hara (Lakitan, 2008).
III.
METODE
3.1.Bahan
1.
Benih sawi
2.
Pupuk organik
3.
Pupuk urea
4.
Pupuk SP-36
5.
Pupuk KCl
6.
Kapur pertanian
3.2.Alat
1.
Cangkul
2.
Garpu tanah
3.
Knapsack sprayer
4.
Sekop kecil
5.
Polybag
6.
Alat tulis
7.
Timbangan digital
8.
Meteran
3.3.Metodelogi
Praktikum dilaksanakan menggunakan
metode observasi atau percobaan langsung dilapangan dengan menanam sawi pada
kondisi yang berbeda. untuk melihat keragaman pola pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sawi, maka bibit sawi ditanam dipolibag dengan metode pemberian pupuk
yang berbeda yaitu :
1.
Pemupukan tanaman hanya
menggunakan pupuk urea, SP-36 dan KCl dengan aplikasi pemupukan sebagai berikut
:
Komoditi
|
Pupuk
|
Dosis Per
Tanaman Dan Waktu Aplikasi
|
|||
0 HST
|
7 HST
|
14 HST
|
21 HST
|
||
Urea
|
1 gr
|
0,5 gr
|
0,5 gr
|
0,5 gr
|
|
SP-36
|
1 gr
|
-
|
-
|
-
|
|
KCl
|
0,5 gr
|
-
|
-
|
-
|
2.
Pemupukan tanaman hanya
menggunakan pupuk daun dengan dosis 2 gram/liter air yang disemprotkan pada
tanaman berumur 7 HST, 14 HST dan 21 HST.
3.
Pemupukan tanaman menggunakan
pupuk Urea, SP-36 dan KCl dengan aplikasi sama dengan poin 1 diatas serta
menggunkan pupuk daun dengan aplikasi sama dengan poin 2 diatas.
Jumlah tanaman yang menjadi tanaman
sampel/ contoh adalah sebanyak 6 tanaman untuk setiap perlakuan sehingga
diperoleh sebanyak 18 unit tanaman yang akan diamati.
3.4.Cara Kerja
1.
Persiapkan media tanam pada
polibag berukuran volume 5 Kg dengan campuran tanah dan pupuk organik (2:1)
sebanyak 18 polibag.
2.
Tanman bibit sawi berumur 20 hari
pada media tanam polibag.
3.
Letakkan tanaman pada tempat
terbuka yang terkena cahaya matahari langsung.
4.
Pemupukan tanaman dilakukan sesuai
dengan perlakuan yang telah ditentukan.
5.
Penyiraman tanaman dilakukan
sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan.
6.
Pengendalian hama penyakit
dilakukan secara intensif sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh pengampu.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Tinggi Tanaman (cm) Perlakuan Menggunakan Pupuk Urea, KCl,
SP-36
Minggu
|
Ulangan
|
Rata
- rata
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
8
|
11
|
11,2
|
9
|
8
|
13
|
10,03
|
2
|
8
|
11
|
11,2
|
9
|
8
|
13
|
10,03
|
3
|
13,5
|
10
|
14
|
17
|
9
|
10
|
12,25
|
4
|
15
|
10,5
|
12,5
|
22
|
11,8
|
8,5
|
13,38
|
Jumlah Daun (helai) Perlakuan Menggunakan Pupuk Urea, KCl,
SP-36
Minggu
|
Ulangan
|
Rata
- rata
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
3
|
4
|
2
|
3
|
4
|
4
|
5
|
5
|
3
|
4
|
3
|
5
|
4
|
7
|
10
|
6
|
4
|
6
|
4
|
5
|
3
|
4
|
11
|
5
|
4
|
5
|
Tinggi Tanaman (cm) Perlakuan dengan Pupuk Daun
Minggu
|
Ulangan
|
Rata
– rata
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
11
|
13
|
8,5
|
11,3
|
8,5
|
6,9
|
9,87
|
2
|
11
|
13
|
8,5
|
11,3
|
8,5
|
9
|
10,22
|
3
|
9,5
|
10
|
20,5
|
0
|
6
|
17,5
|
10,58
|
4
|
12
|
10
|
26
|
0
|
6,5
|
0
|
9,08
|
Jumlah
Daun (helai) dengan Perlakuan Pupuk Daun
Minggu
|
Ulangan
|
Rata
– rata
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
4
|
4
|
5
|
4
|
3
|
3
|
4
|
2
|
4
|
4
|
5
|
4
|
3
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
10
|
0
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
12
|
0
|
3
|
0
|
4
|
Tinggi
Tanaman (cm) dengan Perlakuan Kombinasi Pupuk
Minggu
|
Ulangan
|
Rata
– rata
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
10,6
|
14,2
|
10
|
10,1
|
9,5
|
10
|
10,73
|
2
|
10,6
|
14,2
|
10
|
10,1
|
9,5
|
10
|
10,73
|
3
|
14
|
9,5
|
0
|
15,5
|
6,5
|
18
|
10,58
|
4
|
15
|
10
|
20,1
|
0
|
8,2
|
21
|
12,38
|
Jumlaah
Daun (helai) dengan Perlakuan Kombinasi Pupuk
Minggu
|
Ulangan
|
Rata
– rata
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
2
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
4
|
3
|
7
|
4
|
0
|
4
|
3
|
7
|
4
|
4
|
7
|
7
|
4
|
0
|
4
|
7
|
5
|
4.2.
Pembahasan
Pada
praktikum ini pada perlakuan pemupukan dengan pupuk urea, Kcl dan SP-36 untuk
mendapatkan tinggi tanaman dan jumlah daun didapatkan hasil tinggi tanaman
rata-rata 11,43 dan jumlah daun rata-rata 5. Pada perlakuan pemupukan pupuk
daun didapatkan hasil tinggi tanaman 9,94 cm dan jumlah daun 4 helai. Pada
perlakuan kombinasi kedua perlakuan diatas didapatkan hasil tinggi tanaman
11,11 cm dan jumlah daun 4 helai.
Pada kondisi khusus pemberian pupuk melalui daun
lebih efisien dibandingkan pemberian
pupuk melalui tanah. Pemberian pupuk melalui daun merupakan teknik yang
menjanjikan dalam mengurangi
penggunaan pupuk kimia pada lingkungan dalam rangka pertanian yang berkelanjutan
(Toselli dan Tagliavini 2004). Penelitian Anand dan Byju (2008) yang menyatakan
pemupukan N berpengaruh nyata meningkatkan warna hijau daun pada
daun muda tanaman ubi kayu.
V.
KESIMPULAN
1.
Pemupukan lewat daun lebih baik
dibandingkan dengan pupuk NPK, Kcl, dan SP-36 lewat tanah.
2.
Pada perlakauan kombinasinya lebih
efisien karena terjadi kesimbangan unsur hara.
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, Ranklin P.; R. Brent Pearce dan Roger
L. Mitchell.2008.Fisiologi
Tanaman Budidaya.Jakarta : UI-Press.
Harjadi, Sri Setyati.1979.Pengantar Agronomi.Jakarta:Gramedia.
Lakitan, Banyamin.2008. Dasar – dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Grafindo
Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar